Minggu, 18 Oktober 2015

IBD BAB II


BAB II
Manusia dan Kebudayaan
         
Unsur-unsur yang membangun manusia

Terdapat 2 unsur dari pembangun manusia yang dapat dijadikan acuan, jika dilihat dari sudut pandangnya unsur-unsur pembangun manusia yaitu:

1.     Jasad, yaitu bentuk kasar dari manusia yang dapat dilihat dan menempati suatu ruang dan waktu.

2.    Hayat, mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.

3.     Roh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan yang bekerja secara spiritual sesuai dengan keyakinannya masing-masing

4.    Nafas, sesuatu hal yang selalu akan dilakukan manusia secara tanpa disadari

Dari keempat unsur tersebut terdapat tiga macam atau tiga unsur yang ada di dalam diri manusia, yaitu:

1.     ID, merupakan struktur dari data diri manusia menyangkut gender,data keluarga, dan lain-lain.

2.    Ego, merupakan bagian atau struktur bagian dari ID berperan menghubungkan energi yang diberikan oleh ID biasanya berkembang di umur 1 atau 2 tahun.

3.     Superego, pembentuk kepribadian di posisi paling akhir, biasanya muncur di antara usia 5 tahun, superego terbentuk karena lingkungan eksternal

Hakekat Manusia

Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.  Kata manusia berasal dari kata “manu” dari bahasa Sanksekerta atau ”mens” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ”homo” yang juga berasal dari bahasa Latin.  Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.  Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.

Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.  Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk sosial.

1.    Manusia Sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya.  Manusia berbeda dengan manusia lainnya.  Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaitu mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya.  Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya.  Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.

2.    Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.  Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain.  Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap.  Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri.  Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya.  Pada perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan negara.
Menjadi sebuah bangsa yang besar tidak begitu mudah.  Bangsa yang tumbuh menjadi besar dan kuat pastilah didasari dan didukung oleh beberapa faktor, meliputi sumber daya manusia yang handal.  Unsur yang paling utama dalam pembentuk suatu bangsa adalah manusia.  Bangsa Indonesia tidak mustahil dapat menjadi bangsa yang besar, kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman budaya yang liar biasa  dari Sabang hingga Merauke.  Namun, dasar itu semua belum cukup.  Masih ada persyaratan tertentu untuk menjadi bangsa yang besar.

Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain

Berdasar ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh para manusia yang tidak mempercayai dan meyakini adanya Allah SWT beserta kekuasaandan kebesaran-Nya, manusia disamakan dengan binatang. Hal ini terbukti dengan adanya teori Darwin terdahulu, yaitu nenek moyang kita-manusia ialah monyet. Selain itu, dalam klasifikasi makhluk hidup yang sudah kita pelajari di pelajaran Biologi, manusia digolongkan dalam kingdom animalia-binatang. Namun tentunya bagi kita-para muslim, kita percayadan yakin Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang lagi Maha Sempurna menciptakan makhlukNya dengan sempurna dan teramat baik, terutama  manusia. Jelas, dalam Islam dikatakan manusia pertama adalah nabi Adam. Adam adalah manusia, bukan monyet, bukan binatang. Mungkin, secara fisik manusia memang nampak sama dengan binatang, yaitu primata, seperti monyet. Dan memang ada persamaan kita dengan makhluk hidup lain yaitu sama-sama memiliki hasrat dan tujuan. Akan tetapi, ada perbedaan khas antara manusia dengan makhlukhidup lainnya, yaitu:

1.    Manusia unggul dalam dimensi pengetahuan, kesadaran, dan tingkat tujuannya.

2.    Manusia mampu melahirkan kebudayaan.

3.    Manusia mampu untuk bergerak dalam ruang yang bagaimana pun,baik di darat, laut, maupun udara.

4.    Manusia diberi akal dan hati nurani

5.    Manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Surat-surat Al-Quran yang membenarkan keunggulan manusia dibanding makhluk lainnya:

Al – Isra (70)
Sungguh, telah Kami muliakan bani Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami beri mereka rezeki yang baik-baik, dan Kami utamakan mereka melebihi sebagian besar makhluk yang Kami ciptakan.

At – Tiin (4)
Sungguh, telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baiknya acuan.

Al – An’am (165)
Ialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di atas bumi, danmeninggikan sebagian kamu beberapa derajat di atas yang lain, untuk menguji kamu tentang pemberian-Nya kepada mu. Sungguh, Tuhan muamat cepat dalam menghukum. Tapi sungguh, Ia Maha Pengampun,Maha Penyayang.

Al – A’raaf (129)
Mereka berkata, “Kami teraniaya sebelum kau datang dan sesudah kau datang kepada kami" Musa menjawab, Semoga Tuhanmu membinasakan musuhmu, dan menjadikan kamu khalifah di muka bumi, sehinggadapatlah Ia melihat bagaimana perbuatan mu".
Manusia memiliki karakteristik yang jelas membedakannya denganmakhluk hidup lainnya, yaitu antara lain:

1.    Aspek kreasi
Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah dirakit dalam tatanan yang terbaik dan sempurna.
Contoh, organ-organ manusia lebih fungsional dibanding makhluk lainnya.

2.    Aspek Ilmu
Hanya manusia yang kesempatan memahami lebih jauh hakekat alam semesta dan sekelilingnya.
Contoh: manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.

3.    Aspek kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan manusia bisamenentukan pilihan dalam hidup.

4.    Pengarahan Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya.
Contoh: orang yang tadinya tidak baik, setelah berteman dan bergauldengan orang-orang baik maka ia mulai berubah menjadi baik pula. Ada kalanya manusia memang dapat disamakan dengan binatang.manusia dapat disamakan dengan binatang ketika manusia itu sudahtidak bermartabat. Perilakunya layaknya binatang, ia hidup dengan ilmuselain ilmu Allah SWT.

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. 

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan Bangsa Timur

Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur. Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama. Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat , menurut saya situasi dan kondisi berperan sangat penting untuk menentukan berdasarkan budaya mana orang harus menyelesaikan suatu masalah. Kita dituntut untuk memiliki beberapa pertimbangan yang bersifat menyeluruh, pada budaya timurlah kita memiliki kelebihannya.
Di zaman yang sudah mulai modern ini kebudayaan bangsa kita yaitu bangsa timur sudah mulai tergeser atau tercampur dengan kebudayaan bangsa barat yang cenderung gampang sekali memikat penduduk indonesia khususnya generasi muda di jaman sekarang. Menurut saya sebaiknya pemuda di jaman sekarang lebih menekankan kebudayaan budaya kita dengan kebudayaan bangsa timur sehingga dengan begitu jati diri bangsa kita akan menonjol di dunia.

Unsur-Unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

1.    sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya

2.    organisasi ekonomi

3.    alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

4.    organisasi kekuatan (politik)

C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
1.    bahasa

2.    sistem pengetahuan

3.    sistem tekhnologi, dan peralatan

4.    sistem kesenian

5.    sistem mata pencarian hidup

6.    sistem religi

7.    sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan

Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

1.    Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilainorma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2.    Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.

3.    Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Orientasi Nilai Budaya

Sistem nilai budaya dalam masyarakat di mana pun di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

1.    Hakikat hidup manusia (MH).
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup (nirvana = meniup habis), ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.

2.    Hakikat karya manusia (MK).
Setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda, di antaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3.    Hakikat waktu manusia (MW).
Hakikat untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau yang akan datang.

4.    Hakikat alam manusia (MA).
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

5.    Hakikat hubungan manusia (MM).
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri) untuk memudahkan memahami sistem nilai budaya ini, secara terinci kerangka Kluckhohn dapat dipelajari.

Sistem nilai budaya merupakan abstraksi dari adat-istiadat dari yang merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga suatu masyarakat. Lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya ini sangat berharga dan maha penting dalam hidup sehingga berfungsi sebagai pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan warga masyarakat (Koentjaraningrat, 1980).

Penelitian mengenai makna hidup dan makna kerja telah di lakukan tahun 1987 di lima komunitas masyarakat Indonesia, yaitu Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Bali. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa ada tiga pandangan dasar tentang makna hidup, yaitu:

(1) hidup untuk bekerja,
(2) hidup untuk beramal, berbakti, dan
(3) hidup untuk bersenang-senang.

Sebanyak 89,1% berpandangan bahwa hidup ialah untuk bekerja, sisanya berpandangan bahwa hidup itu untuk beramal dan bekerja. Untuk makna kerja di peroleh hasil bahwa kerja itu:

(1) untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup,
(2) untuk anak-cucu,
(3) untuk kehormatan,
(4) untuk kepuasan dan kesenangan,
(5) untul amal ibadah.

Makna kerja untuk mencari nafkah mencapai 79,3%, dan untuk anak-cucu 63,7% (Buchori dan Wiladi, 1982).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakikat hidup sudah mempunyai pandangan hidup itu baik (meminjam konsep Kluckhohn). Demikian pula hakikat kerja (karya) berpandangan bahwa karya itu nafkah hidup dan kehormatan ( meminjam konsep Kluckhohn). Karna penghayatan agama yang mendalam, ada juga yang berpandangan bahwa hidup dan kerja itu untuk beramal. Pandangan semacam ini, menunjukkan terarah kepada diri sendiri, tidak berorientasi ke luar. Pandangan semacam ini sering di sebut stoic: gelap, keras, dan suram, sebagai akibat kecenderungan untuk berputar-putar dalam dirinya sendiri (Buchori dan Wiladi, 1982).

Perubahan Kebudayaan

a.    Perubahan Kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsure-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Definisi-definisi perubahan kebudayaan banyak diutarakan pada sarjana sosiologi dan antropologi antara lain :
John Lewis Gilin dan John Philip Gilin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk,ideology,maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

b.   Samuel Koening
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehiudpan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.

c.    Seo Sumardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga keasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-niali, sikap dan pola-pola berperilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

d.   KIgssley Davis
Perubahan kebudayaan adalah peruabahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.

Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan

Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi. Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusanagar  tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya.

Kita harus menjaga keaslian budaya kita karenakebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh olehkebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arusglobalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit “terpengaruh” oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus makakebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang.

         Tidakkah kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah
“tercemar” oleh kebudayaan asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang. Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengankebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia laindi sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu,banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yangmereka anut sejak jaman dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar