IBD (2) BAB III
Manusia dan Penderitaan
Manusia dan Penderitaan
1. Penderitaan
Penderitaan
adalah yang berasal dari bahasa sangsekerta yang dhra artinnya menahan atau
menanggung. Derita artinnya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenagkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin namun bisa juga secara
lahir dan batin.
Contoh
Penderitaan:
Manusia sebagai mahluk hidup yang memiliki kepribadian
yang tersusun dari perpaduan, saling berhubungan dan pengaruh-mempengaruhi
antara unsur-unsur jasmani dan rohani. pada jasmani dan rohani tersebut
dapat timbul sebuah penderitaan. Jasmani disebut juga sebagai tubuh, wadah,
jasad, materi, atau unsur kongkrit dan merupakan unsur yang hidup pada diri
manusia. Sedangkan Rohani sering disebut dengan istilah lain seperti jiwa,
badan halus, dan merupakan unsur yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra
manusia tetapi menjiwai, memimpin, mendasari unsur-unsur pribadi manusia.
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut :
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut :
§ Nasib buruk merupakan Penderitaan
yang dikarenakan umat manusia penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan
buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi
baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan
nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib
buruk itu manusia penyebabnya.
§ Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
yaitu Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan
/ azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha
manusia untuk mengatasipenderitaanitu.
Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin
sering kita lihat di lingkungan kita.
a. Pemutusan hak
kerja : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini
yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah
namun juga bagi keluarganya.
b. Kehilangan
orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik.
Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya
dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain
dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu
siap membantunya.
c. Kemiskinan : Dalam
hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin
disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang
hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti
itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak
bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada
komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang
penting kumpul”.
d. Bencana :
Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Allah
SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh
harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga.
Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini
membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal
dengan membangun kehidupannya seperti sedia kala.
Pengaruh Seseorang yang Mengalami Penderitaan
a. Pengaruh Negatif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
b. Pengaruh Positif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh lebih baik.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh lebih baik.
2.
Siksaan
Siksaan merupakan suatu
penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri berbentuk
penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya mendapat siksaan
dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh seseorang yang
mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh seseorang,
pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun luka hati
atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’.
Bahkan tidak hanya luka
yang didapat oleh orang yang disiksa. akan tetapi juga tidak sedikit dendam
yang timbul dari orang yang disiksa tersebut terhadap orang yang menyiksanya.
Oleh karena itu mestinya tak ada lagi orang yang semena-mena menyiksa orang
lain agar tak timbul lagi suatu dendam. Yaitu dengan membuat peraturan atau
hukum yang sudah ada seprti sekarang ini.
Penyiksaan hampir secara
universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti
dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa
Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan
penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan
perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against
Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit
atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan,
menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun
demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan
bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian
tersebut.
Contoh Penyiksaan yang
Bersifat Psikis
Masalah siksaan jiwa atau rohani
(psikis) yang akan diuraikan dalam Ilmu Budaya Dasar, antara lain :
a. Kebimbangan
Kebimbangan pasti akan
dialami ketika seseorang dihadapkan oleh dua pilihan yang penting yang ia tidak
dapat menentukan pilihan yang mana yang akan diambil.
Pada kasus banjir di
Jakarta, banyak warga Jakarta mengalami kebimbangan, apakah saat banjir datang
mereka mengungsi atau tetap berada dirumah sambil menunggu air surut,
kebimbangan mereka antara lain disebabkan kecemasan akan aman atau tidaknya
harta benda mereka jika ditinggal mengungsi, karena di Jakarta banyak
orang-orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan dan disatu sisi bahwa
jika mereka tetap tinggal di rumah, mereka juga cemas jika banjir melanda rumah
mereka berhari-hari dan ketersedian bahan makanan akan habis bagaimana dengan
anak-anak mereka. Inilah contoh kebimbangan yang dialami warga Jakarta dan
sekitarnya pada saat banjir melanda Jakarta dan sekitarnya pada beberapa bulan
yang lalu, keadaan ini berpengaruh tidak baik baik orang yang lemah pikirannya,
karena masalah kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang
dirasakan olehnya pun menjadi berkepanjangan. Bagi orang yang kuat berfikir ia
akan cepat mengambil keputusan dengan berdasarkan pertimbangan prioritas,
prioritas pada kasus banjir di Jakarta dan sekitarnya adalah nyawa mereka dan
anak-anak mereka bukan harta benda, karena harta benda dapat dicari / dibeli
kembali tetapi nyawa mereka dan anak-anak mereka tak dapat kembali lagi.
Bagi orang yang lemah
berfikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu
berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil
suatu keputusan, sehingga kebimbangannya dapat diatasi.
b. Kesepian
Kesepian dialami
seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, hal ini akan terus ia
rasakan walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Ini yang perlu dianalisa
pertama kali. Kesepian ini tidak perlu dicampuradukkan dengan keadaan sepi.
Perbedaan antara kesepian dengan kesendirian. Kesepian itu perasaan sepi.
Sendirian itu ketika seseorang dalam keadaan sendiri. Kesepian bisa berarti
seperti “tikus kelaparan di lumbung padi”. Banyak orang di sekitarnya
tetapi tetap merasa sepi. Sedangkan sendirian dalam keadaan sendiri, tetapi
tidak merasa sepi.
Seperti juga kebimbangan,
kesepian perlu segera diatasi agar seseorang tidak terus menerus merasakan
penderitaan batin. Solusi yang dapat dilakukan adalah:
§ Berfikir positif, Yakinlah semua yang
telah menimpah manusia adalah berasal dari ketentuan Allah, ingatlah Allah
SWT tidak pernah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan manusia, berdoa
dan kembali lebih mendekatkan diri kepada Allah akan membuat hati (batin) tidak
kesepian, karena Allah akan selalu bersama manusia dikala senang / bahagian
maupun dikala duka / menderita.
§ Sebagai homo socius, seorang perlu
kawan untuk menghilangkan rasa kesepian, orang itu perlu cepat mencari kawan
yang dapat diajak untuk berkomunikasi yang dapat mengerti dan menghayati
kesepian yang dialami kawan lainnya.
§ Selain mencari kawan, untuk
menghilangkan rasa kesepian, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu
kesibukan, khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak lagi
memperoleh tempat yang menyita waktu dalam dirinya.
c. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain
yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
3.
Ketakutan
Penyebab ketakutan:
Begitu banyak macam ketakutan dalam
diri kita . Ketakutan akan masa depan, ketakutan bisnis sepi, ketakutan akan
bangkrut, ketakutan akan salah, takut presentasi, takut tidak diterima dalam
suatu pergaulan, takut ditolak , takut malu, takut respon orang pada diri kita,
takut naik pesawat terbang, takut mati, takut sakit, dan banyak lagi lainnya
yang semuanya adalah sama yaitu takut.
Apa sesungguhnya yang menyebabkan
takut juga sebenarnya sangat beragam karena tiap orang punya latar belakang
masing masing. Ada beberapa penyebab dari masing-masing pribadi tersebut,
yaitu:
a. Ada suatu kejadian traumatis yang
terjadi di masa lalu.
Kejadian traumatis ini bisa terjadi
di masa kecil. Dimana sejak kecil sudah hidup dalam ketakutan seperti orang tua
yang terlalu otoriter dan kasar sehingga membuat anak merasa justru
mengharapkan ortu mereka tidak ada di rumah. Ketika ortu di rumah bukannya
mereka senang malah semakin tertekan karena takut akan dimarahi atau disalahkan
atau dipukul dan lain sebagainya. Karena ada peristiwa peristiwa menakutkan
maka bawah sadar memberikan “perlindungan” dengan cara membuat dia takut agar
tidak terjadi kembali peristiwa di masa lalu. Mungkin kita gunakan contoh saja agar
jelas. Misalnya ada orang yang sejak kecil dipukul jika melakukan kesalahan. Maka
bawah sadar akan melindungi dirinya sendiri supaya tidak terkena pukul, dengan
cara apa? Iya dengan cara jangan sampai buat salah. Nah gimana caranya supaya
tidak membuat salah? Melakukan yang baik pastinya tapi akhirnya kebablasan jadi
bisa membuat takut salah.
b. Ada kejadian besar di masa sebelum
ini
Kejadian besar ini tidak harus
kejadian di masa lalu. Jadi ini beda dengan yang pertama. Sama sama di masa
lalu tapi jika yang pertama cenderung masa kecil dan kalau yang sebab kedua
lebih cenderung karena ada peristiwa besar yang terjadi di beberapa tahun
belakangan ini. Peristiwa besar itu bisa berupa meninggalnya orang
terdekat, kegagalan dalam berusaha, ditipu sampai habis beratus juta
sampai miliaran, karena baru putus dengan seseorang dll.
c. Hidden Stress
Sebenarnya sama dengan yang kedua
hanya bedanya kalau yang pertama jelas apa penyebabnya kalau yang ini karena
namanya hidden maka tidak jelas penyebabnya. Ini yang lebih susah untuk digali.
Perlu ekstra perhatian dan pertanyaan pertanyaan kritis untuk bisa mendapatkan
clue dari masalahnya.
d. Menolak Kenyataan
Maksudnya disini adalah kenyataan
yang dihadapi adalah memang dia tidak memiliki uang, tetapi dia tidak bisa
terima ini dan berusaha semakin keras tapi ketika berusaha dia tidak nyama
karena ada bayang-bayang ketakutan tidak punya uang. Orang yang barusan diputus menolak
kenyataan bahwa dia diputus. Ini bisa jadi sumber ketakutan juga.
4.
Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu
psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah:
a. nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan:
a. gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
b. usaha mempertahankan diri dengan cara
negative
c. Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan
Mental:
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna
b. terjadinya konflik sosial budaya
c. cara pematangan batin yang salah
dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
5.
Hubungan
antara Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan
mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah
bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada
manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa
tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha
mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini
bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang
lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan.
Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena
penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya
untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia tersebut harus berjuang
menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan
waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala
bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang
menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut.
Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan,
tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat
kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
6.
Hubungan
antara Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Dalam dunia modern
sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah
dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan
senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya
penderitaan manusia.
Beberapa sebab lain yang
menimbulkan penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam, bencana perang
dal lain – lain.
Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perak irak dan iran.
Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televise, pesawat radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini.
Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perak irak dan iran.
Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televise, pesawat radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini.
Media masa merupakan alat
yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan
manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera
menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa
simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman
melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Contoh bagaimana penderitaan
seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di
filmkan dengan judul “Manohara.” Salah satu contoh yang dialami oleh media massa
adalah, pemukulan. Hal ini diakibatkan oleh sang artis yang tidak ingin hal
buruknya diungkap dimedia massa. Tidak sedikit kerugian yang dialami oleh
pejuang wartawan kita. Kerusakan kamera, hingga penderitaan fisik yang mereka
alami. Untuk itu kepolisian mengadakan undang-undang untuk pers. Guna untuk
mengantisipasi keadaan tersebut.