Psikologi dan
Teknologi Internet
Interpersonal 2
Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet
Penyebab daya tarik antara individu yang satu dengan yang
lainnya adalah :
1. Kedekatan fisik
2. Kesamaan pendapat dan kepribadian, minat
dan pengalaman, gaya interpersonal
3. Adanya rasa suka secara timbal balik
(reciprocal liking)
4. Daya tarik fisik.
TEORI-TEORI KETERTARIKAN INTER
1. Social Exchange Theory: Gagasan
bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya
mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan
yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih
baik dengan orang lain.
2. Equity Theory: Gagasan bahwa orang
akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs
dan kontribusi antara dua belah pihak diperkirakan seimbang.
TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1. Menemukan Diri Sendiri
Tujuan
komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita
terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak
sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan
kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau
mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi
mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan
diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa
pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
2. Menemukan Dunia Luar
Hanya
komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang
diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang
kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah
informasi yang datang kepada kita dari media massa, hal itu seringkali
didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi
interpersonal.
3. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang
Penuh Arti
Banyak dari
waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk
dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
4. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak
waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan
pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu,
misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis
dan membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar
atau salah. Kita banyak menggunakan waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
5. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain
mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan.
Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan,
berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita lucu pada umumnya hal itu
adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan
komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting
dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
6. Untuk Membantu
Ahli-ahli
kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal
dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga
berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari.
Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan
mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima
kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati
(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan
kesetaraan (equality).( Devito, 1997, p.259-264 ).
1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas
keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang
diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera
membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya
tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri
mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri
ini patut. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator
untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam,
tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang
menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita
ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk
daripada ketidakacuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap
orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner
dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan
dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda
bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini
adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama
tunggal).
2. Empati (empathy)
Henry
Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk
‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari
sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di
pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih.
Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya,
berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang
sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa
mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non
verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan
memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah
dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata,
postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau
belaian yang sepantasnya.
3. Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan
interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung
(supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya
Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam
suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan
bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategi, dan (3) provisional,
bukan sangat yakin.
4. Sikap positif (positiveness)
Kita
mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan
sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif
mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu
pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi
interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri
mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya
sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan
daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak
bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.
5. Kesetaraan (Equality)
Dalam setiap
situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih
pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang
lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal.
Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif
bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa
kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan
interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
Bicara tentang ketertarikan interpersonal dalam internet, komputer
merupakan media komunikasi yang memberikan tempat baru bagi pengaruh keakraban.
Kenyataannya, seseorang dengan jarak ribuan mil menjadi tidak berarti dengan
adanya internet walau tidak bisa bertemu. Keakraban dan jarak fungsional
ditentukan oleh layar komputer. Apakah terdapat perbedaan antara hubungan yang
dijalin via computer dibanding dengan yang dibentuk dalam kehidupan
sehari-hari? Jawabannya tentu saja iya, karena ketika berjumpa melalui
internet, ketertarikan berkembang melalui kualitas percakapan, sedangkan mereka
yang berjumpa secara langsung dengan tatap muka ketertarikannya lebih
tergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green, & Gleason, 2002). Jika
kita bertemu dengan orang baru secara tatap muka kita segera melihat penampilan
fisiknya. Sebaliknya, ketika orang bertemu online, mereka dapat
menyembunyikan tampangnya dan ciri lain yang mungkin menurunkan daya tariknya,
seperti rasa gugup saat berada dalam situasi sosial. Anonimitas internet dapat
memudahkan orang untuk mengungkapkan informasi personalnya. Sebagai akibatnya,
individu mungkin merasa bahwa mereka lebih mampu mengekspresikan aspek-aspek
penting dari diri riil mereka saat berinteraksi melalui internet. Katelyn
McKenna dan rekannya (2002) memperkirakan bahwa orang mungkin menjalin
persahabatan awal dengan cepat secara online ketimbang melalui tatap
muka.
Melalui internet orang dapat melakukan komunikasi dengan
orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus, chatting
online dengan fasilitas beberapa room yang tersedia memungkinkan seseorang
dapat berkomunikasi secara bersama, atau beberapa komunitas website (social
networking) seperti Friendster, MySpace, Facebook, atau Twitter memberikan
kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan dirinya ke depan publik. Beberapa
individu lebih merasa dirinya nyaman bila bertemu dengan teman di dunia maya
dibandingkan teman dalam dunia nyata. Individu yang ketagihan untuk terus
chatting dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini
secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia
kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata. dari beberapa
penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar individu yang terlibat dalam
komunikasi cyberspace (seperti; mailing list, diskusi group, forum, chat rooms,
bulletin boards, dsb) memperoleh pengalaman-pengalaman yang menguntungkan dalam
hubungan sosial, akan tetapi tidak berlanjut pada kontak sosial yang nyata.
Minimnya komunikasi verbal, dimana individu mencoba memahami teks-teks kalimat
yang muncul membuat kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi
pengguna internet (Huang, 1996). Sebuah hubungan interpersonal didasarkan pada
tingkat pemahaman teks-teks (kalimat) menjadi daya tarik sendiri bagi beberapa
orang, tidak perlu takut dalam mengungkapkan argumentasi, malu dan merasa bebas
dalam mengekspresi dirinya dimana pada kenyataan sehari-hari dalam dunia nyata
adalah hal yang sulit mengungkapkan perilaku tersebut pada orang asing yang
baru kita kenal.
Dalam beberapa hal, beberapa individu juga cenderung untuk
menutup dirinya dan bersikap bohong, dimana kata-kata teks yang diungkapkan
tidak sesuai dengan perilakunya dalam keseharian, kejadian ini akan terus
berlanjut selama komunikasi di internet terus dilakukannya. Teks juga hanya
memberikan pemahaman yang tidak memadai dalam memahami sebuah kondisi
emosional, kesalahan dalam interpretasi sering terjadi dibandingkan dengan
kondisi nyata (real life). Kondisi-kondisi ini akan menjadi tantangan bagi
pengguna internet untuk terus melibatkan dirinya secara online lebih mendalam.
Hambatan Psikologi dalam Interpersonal Online-Relation.
Kekurangan dan
Hambatan
a.
Antara kedua orang tersebut kurang bahkan tidak
merasakan kedekatan emosional karena tidak melihat wujud fisik dari lawan
bicaranya
b.
Tidak dapat melihat komunikasi non verbal yang
diberikan komunikator kepada komunikannya padahal komunikasi non verbal itu
penting dalam melakukan komunikasi agar terbentuk mutual understanding antara
keduanya.
c.
Banyak kebohongan yang terdapat dalam penggunaan
media terlebih media virtual karena tidak dapat melihat gerak-gerik maupun
gesture yang diungkapkan dalam non verbal dari lawan bicaranya dan pesan yang
disampaikan tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan karena tidak ada bukti
yang otentik.
d.
Etika dan Norma yang minim yaitu sering adanya
komentar yang kurang baik dan saling terjadi pertentangan dan perdebatan yang
biasanya tentang SARA itu sering terjadi dalam beberapa situs.
e.
Kurang terjamin nya komitmen yaitu sring terjadi
ingkar janji di dalam suatu hubungan perjanjian di internet.
f.
Adanya Identitas Palsu, seperti yang kita lihat
sekarang banyak sekali orang yang memalsukan identitasnya.
Perilaku Negatif dalam Interpersonal online-raltion.
Hubungan interpersonal adalah suatu
hubungan antara diri sendiri dengan orang lain atau hubungan antara satu
induvidu dengan individu lain karena adanya ketertarikan, kesamaan dan rasa
timbal balik satu sama lain. Sehingga hubungan interpersonal dalam internet
dapat diartikan sebagai hubungan yang dijalani seseorang atas dasar
ketertarikan dengan media perantara internet. Internet memberikan fasilitas
agar manusia mampu terhubung dalam jarak yang sangat jauh sekalipun tidak
saling mengenal. Melalui fitur jejaring sosial atau komunitas sosial makan
manusia bisa saling mengenal. Seperti facebook, twitter, dan path. Melalui
jejaring sosial seperti itulah sesorang dapatr menjumpai sejumlah orang dengan
identitas mereka dan biasanya disertai dengan foto diri mereka atau profile
picture. Kita juga dapat mengetahui hobby, diamana mereka bekerja, tempat
tinggalnya, atau bahkan nomer telefon pribadinya (jika dicantumkan oleh si
pemilik account). Sehingga memungkinkan terjadinya ketertarikan satu sama lain.
Namun hubungan yang demikian
bukannya tanpa hambatan. Ada sejumlah faktor negatif yang harus dipertimbangkan
para pengguna internet bila memiliki hasrat untuk menjalin hubungan serius atau
sekedar pertemanan biasa dengan orang lan yang sebelumnya tidak ia kenal di internet.
Faktor tersebut adalah:
1.
Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi
di internet dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan
memiliki hubungan yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri
memiliki akun jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar
temanya dan selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda
dengan mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.
2.
Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam
dunia maya. cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial
bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang
membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber
flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika
dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku
negatif cyber flirting tersebut.
3.
Identitas Palsu, harus kita ingat bahwa setiap
orang memiliki motivasi dan keperluan yang berbeda beda dalam menggunakan
internet. Ada yang pure untuk bermain ada pula yang berniat jahat untuk menipu
demi keuntungan pribadi. Orang dengan niat seperti inilah yang mungkin akan
membuat identitas palsu, dan dengan mudah menjerat siapa saja yang mau percaya
padanya.
4.
Kurang Terjaminnya Komitmen, sekali lagi setiap
orang punya tujuan yang berbeda-beda dalam menggunakan internet. Pastikan diri
anda untuk siap menerima resiko yang terjadi bila menjalin hubungan di dunia
maya. Contohnya jual beli online. Tidak semua situs bonafit dan dapat
dipercaya. Susun strategi anda agar tidak terjebak dalam perangkat tindakan
tidak terpuji ini.
5.
Kurang Berlakunya Norma dan Etika, seseorang
bebas berkomentar di dunia maya. Komentar yang bernada profokasi atau komentar
yang dapat memecah belah persatuan atau bahkan kalimat yang bernada ejekan.
Sebagai pengguna internet kita harus bijak dalam menanggapi hal ini. Gunakan
internet sebaik mugkin. Jangan lupa juga bahwa dalam dunia maya sekalipun tidak
ada batasannya, sudah ada UU ITE yang mengatur perilaku kita.
Computer
Supported Cooperative Work
CSCW (Computer Supported Cooperative Work) adalah
penggunaan komputer dan software untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama
dalam sebuah group di mana setiap anggota group menyadari kehadiran anggota
lain pada group.Computer-supported cooperative work (CSCW) merupakan suatu
group user yaitu bagaimana cara merancang suatu system yang digunakan untuk
membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak dari suatu
teknologi pada pola pekerjaan mereka. HCI berasal dari ilmu
psychology-computing sedangkan CSCW bersumbu pada sociology-computing. CSCW
merupakan suatu system komputer yang mendukung pekerjaan sebagai suatu group
yang dikenal dengan istilah groupware.
CSCW memiliki tujuan yaitu:
-
Mempelajari
bagaimanaorangbekerja sama sebagaikelompok dan apa yang mempengaruhiteknologi
-
Mendukung
proses pelaksanaan pekerjaan walaupun secara geografis dipisahkan
Contoh yang digunakan pada CSCW adalah
• Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek
• Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
• Programmer suatu sistem secara bersamaan
• Bekerja sama sebagai sharing atas suatu video bersama yang conferencing aplikasi
• Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay
• Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek
• Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
• Programmer suatu sistem secara bersamaan
• Bekerja sama sebagai sharing atas suatu video bersama yang conferencing aplikasi
• Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay
CSCW lebih berorientasi kepada evaluasi terhadap hal-hal yang
terjadi dalam proses interaksi antar manusia dalam sekelompok pengguna.
Inteaksi tersebut antara lain :
1. Face to Face communication
Dalam komunikasi yang melibatkan
lebih dari satu orang secara tatap muka, pengaruh kultur dan lingkungan
sangatlah besar. Sebagai contoh, jika seseorang dari kultur yang terbiasa
dengan nada bicara tinggi, akan dianggap menyinggung perasaan bagi orang lain
yang terbiasa dengan kultur yang terbiasa dengan nada bicara pelan. Selain itu,
dalam tatap muka juga bergantung pada kontak mata yang sering kali
menggambarkan tingkat emosional seseorang. Dalam tatap muka disebuah sistem
groupware, contoh : video conference, juga perlu diperhatikan tentang faktor
turn taking atau giliran dalam berkomunikasi, sehingga komunikasi dapat berjalan
lancar.
2. Conversation
Struktur pembicaraan dalam konteks
CSCW memerlukan pengertian dalam tiap sesi komunikasi. Sebagai contoh,
kesalahpahaman dalam pemilihan kata berdasarkan topik yang akan dibicarakan
dapat menimbulkan berhentinya komunikasi.
3. Text based communication
Komunikasi berbasis teks merupakan
model interaksi dalam CSCW yang paling banyak digunakan di era 2000-an. Jenis
ini biasanya diimplementasikan dalam groupware yang menggunakan komunikasi
janis email ataupun chatting. Komunikasi ini memiliki kultur sendiri, misal
dengan penggunaan smiley, penggunaan singkatan-singkatan global seperti AFAIK,
IMHO dan lainnya.
4. Group working
Jenis komunikasi yang terakhir
merupakan jenis komunikasi bersama, yang melibatkan satu kelompok dalam sebuah organisasi.
Komunikasi jenis ini tidak lagi melibatkan kultur perorangan dari tiap
pengguna, tetapi lebih berorientasi pada kultur dalam sebuah organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar