MATEMATIKA DAN ILMU
ALAMIAH DASAR
BAB VIII
Kimia dan Fisika
1.
Pengertian Materi
Materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan mempunyai massa. Materi sangat banyak ragamnya. Segala
macam benda baik padat, cair maupun gas terdiri dari materi. Amati benda di
sekitar kita, mungkin dapat menyebutkan ratusan jenis materi. Seperti air,
batu, pasir, tanah, udara, oksigen, kayu, besi, emas, kertas, plastic, dan
sebagainya. Setiap benda memiliki massa dan berat. Massa suatu benda bergantung
pada jumlah materi penyusun benda tersebut. Sebagai ilustrasi, akan lebih sukar
mendorong batu yang besar daripada batu kecil. Sedangkan berat adalah ukuran
besarnya gaya gravitasi yang dialami suatu benda. Benda yang sama akan memiliki
berat yang berbeda jika diukur pada tempat yang memiliki gaya gravitasi benda,
seperti di bumi dan di bulan.
Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat kimia dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia.
Sifat kimia biasanya digunakan untuk menyatakan, antara lain:
Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat kimia dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia.
Sifat kimia biasanya digunakan untuk menyatakan, antara lain:
elektronegativitas
potensial ionisasi
Perubahan Materi
Di alam ini, terdapat fenomena atau kejadian yang biasa kita alami dan karena sering terjadi setiap hari kita tidak pernah memperhatikannya. Pernahkah kamu melihat lilin menyala? Apa yang terjadi pada sumbu dan batangnya?
Pada saat lilin menyala, dapat kita lihat sumbu lilin yang semula putih, berubah menjadi hitam kelam dan menjadi arang. Sedangkan pada batangnya, tampak berubah menjadi cair. Lilin yang terbakar tersebut mengalami dua perubahan yaitu perubahan sumbu menjadi arang, dan perubahan batang yang menjadi cair.
Perubahan materi tersebut ada yang bersifat fisika dan bersifat kimia. Untuk mengetahuhi perubahan yang terjadi pada lilin tersebut perubahan fisika atau kimia, kita perlu mengetahui perubahan fisika-kimia dan perbedaanya terlebih dahilu.
Klasifikasi Materi
Ilmuwan juga menggolongkan materi
berdasarkan susunan dan sifatnya. Materi dapat digolongkan menjadi zat tunggal
dan campuran.
a. Zat tunggal
Zat tunggal biasa disebut juga dengan
zat murni atau zat saja, merupakan materi yang seluruh bagiannya mempunyai
sifat – sifat dan komposisi (susunan) yang sama. Zat tunggal dapat merupakan
unsur dan senyawa. Contohnya air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida),
dan karbondioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dengan zat yang lainnya
dapat diidentifikasi dari penampilannya, baunya, rasanya, dan sifat – sifatnya
yang lain. Saat ini telah di kenal lebih dari 13 juta zat, dan jumlahnya terus
bertambah dengan cepat. Berikut ini gambar zat atau unsur yang dirangkai dalam
sistem periodik unsur.
1) Unsur
Suatu zat dapat berupa unsur atau
senyawa. Unsur (element) adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi
zat – zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Sampai saat ini telah dikenal
188 unsur, 92 diantaranya merupakan unsur alam, sedangkan sisanya merupakan
unsur sintetis (buatan manusia). Contoh unsur alam adalah karbon, oksigen,
besi, emas, tembaga, dan alumenium. Dan unsur buatan contohnya amerisium dan
einsteinium. Berikut ini gambar semua unsur yang telah ditemukan dirangkai
dalam sistem periodik unsur.
2) Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari dua
unsur atau lebih yang terbentuk dari hasil reaksi kimia dan oleh karenanya juga
terikat secara kimiawi, contoh senyawa adalah air, bensin, garam, gula, dan
karbondioksida.
Zat tunggal yang tersusun dari lebih
dari satu unsur dinamakan senyawa. Untuk
lebih memahami pengertian senyawa perhatikan ilustrasi berikut:
Gula merupakan senyawa sedangkan
karbon, hidrogen, oksigen merupakan unsur pembentuknya. Jadi senyawa adalah zat
yang terbentuk dari unsur - unsur melalui reaksi kimia. Sifat senyawa berbeda
dengan sifat unsur pembentuknya.
b. Campuran
Campuran (mixture) adalah
penngabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat – zat
tersebut mempertahankan identitasnya masing – masing. Beberapa cintoh
diantaranya adalah udara, minuman ringan, susu, dan semen. Campuran tidak
memiliki susunan yang tetap. Jadi, sampel – sampel udara yang diperoleh dari
kota yang berbeda bisa berbeda susunannya karena perbedaan ketinggian,
pencemaran dan lain – lain. Campuran terbagi dua yaitu campuran homogen dan
heterogen.
1) Campuran homogen
Larutan adalah campuran homogen (homogenious
mixture). Yaitu tersusun oleh dua bagian atau senyawa yang seluruh bagiannya
mempunyai sifat dan susunan sama. Contohnya larutan garam, larutan gula, sirup,
dll.
Campuran logam dengan logam lain
dapat membentuk campuran yang homogen. Pencampuran logam dilakukan dengan
melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam dengan logam lain dinamakan paduan
logam. Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat dapur, seperti
sendok, pisau, garpu, dan oven, juga untuk alat-alat kesehatan seperti, gunting
dan pisau bedah. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom dan nikel.
2) Campuran heterogen
Suatu campuran yang penyusunnya dengan
mudah dapat dibedakan disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen adalah
batuan granit, beton cor, tanah dan sayur sup.
Perhatikan gambar 9, adonan untuk beton cor, yang digunakan untuk membuat
bangunan.
2.
Pengertian Energi
Energi adalah suatu besaran yang kekal tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Berikut ini adalah macam-macam energi yaitu energi potensial, energi kinetic, energi kimia, energi kalor, energi listrik, energi bunyi, energi bunyi, energi nuklir, energi radiasi.
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda diam. Energi ini juga disebut dengan energi diam. Misalnya suatu benda yang mempunyai ketinggian tertentu dan pegas yang ditekan atau direnggangkan. Jika semua itu dilepas akan melakukan usaha (gerakan).
Energi adalah suatu besaran yang kekal tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Berikut ini adalah macam-macam energi yaitu energi potensial, energi kinetic, energi kimia, energi kalor, energi listrik, energi bunyi, energi bunyi, energi nuklir, energi radiasi.
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda diam. Energi ini juga disebut dengan energi diam. Misalnya suatu benda yang mempunyai ketinggian tertentu dan pegas yang ditekan atau direnggangkan. Jika semua itu dilepas akan melakukan usaha (gerakan).
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda pada saat bergerak. Misalnya jika seorang sedang berlari, mobil pada saat melaju, benda yang berputar dan kereta yang sedang bergerak. Pada saat itu benda-benda tersebut mempunyai energi yang disebut energi kinetic atau energi gerak.
Energi kimia yaitu energi yang timbul akibat terjadinya reaksi kimia. Makanan dari pada bahan bakar pada umumnya tersusun atas senyawakimia yang di dalamnya tersimpan energi kimia.
Energi kalor yaitu bentuk energi yang banyak kita jumpai seperi matahari, api atau bentu energi yang lain yang harus dibentuk dalam bentuk kalor misalnya setrika, solder dan kompor.
Energi listrik, yaitu energi yang tersimpan dalam arus listik (muatan yang bergerak). Energi ini banyak dimanfaatnya. Contoh radio, solder, televisi dan lain sebagainya.
Energi bunyi, terdapat di dalam segala jenis bunyi. Misalnya orang berbicara, seruling, ledakan bom dan petir. Bukti bahwa bunyi memilliki energi yaitu ledakan petir yang dahsyat dapat mengakibatkan pecahnya kaca jendela.
3.
Sifat Fisika
Sifat fisika merupakan sifat materi
yang dapat dilihat secara langsung dengan indra.
Sifat fisika adalah perubahan yang
dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru
Sifat fisika diantaranya adalah :
wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan,
kelarutan, kekeruhan dan kekentalan.
a. Wujud Zat
Wujud zat
terbagi atas zat padat, cair, dan gas.
- Zat Padat
Zat padat mempunyai sifat bentuk dan
volumenya tetap. Bentuk yang tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat
saling berdekatan (rapat), tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar
partikel yang sangat kuat. volumenya tetap dikarenakanbpartikel pada zat padat
dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.
- Zat Cair
Zat cair mempunyai sifat bentuk yang
berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya yang berubah-ubah dikarenakan
partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur,
dan gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya tetap dikarenakan partikel
pada zat cair mudah berpindah, tetapi tidak dapat meninggalkan
kelompoknya.
- Zat Gas
Zat gas mempunyai sifat bentuk dan
volume yang berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel
pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, dan gaya tarik antar partikel
sangat lemah. Volumenya berubah-ubah karena partikel pada zat gas dapat
bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.
b. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan
cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya
dilewatkan pada cairan yang keruh, maka intensitasnya akan berkurang karena
dihamburkan. Hal ini bergantung pada konsentrasinya. Alat untuk mengetahui
intensitas cahaya pada zat cair yang keruh atau untuk mengukur tingkat
kekeruhan disebut turbidimetry.
c. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan adalah ukuran ketahanan
zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir (flow
rate) zat cair, digunakan alat viskometer. Flow rate digunakan untuk
menghitung indeks viskositas. Viskositas cairan terjadi karena gesekan
molekul-molekul.
Viskositas juga sangat dipengaruhi
oleh struktur molekul cairan. Jika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka
molekul tersebut dapat bergerak cepat, contohnya air. Dan sebaliknya, jika
molekulnya besar dan saling bertautan, maka zat tersebut akan bergerak sangat
lambat, contohnya oli. Molekul-molekul cairan yang bergerak cepat, dikatakan
memiliki viskositas/kekentalan rendah, sedangkan apabila molekul cairan
bergerak lambat, maka dikatakan memiliki viskositas/kekentalan yang tinggi.
d. Titik Didih
Titik didih
merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap,
Mendidih terjadi pada suhu tertentu yaitu pada titik didih, sedangkan menguap
terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Contohnya, pada saat kita
menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih, sedangkan apabila kita
memanaskan air di kompor hanya pada titik suhu tertentu air tersebut dapat
mendidih. titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat
bahan.
e. Titik Leleh
Titik
leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misalnya garam
dapur jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi
oleh struktur kristal pada zat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki
titik leleh, tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.
f. Kelarutan
Larutan merupakan campuran homogen
yang terdiri dari dua komponen, yaitu pelarut dan terlarut. Pelarut merupakan
zat yang melarutkan, dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan zat
terlarut adalah zat yang dilarutkan, biasanya dengan jumlah yang lebih sedikit.
Kelarutan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut:
1) Suhu
Pada saat kita melarutkan kopi
dan gula, akan lebih cepat larut dalam air panas dibandingkan dengan air
dingin. Mengapa demikian? Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik partikel zat
bertambah sehingga partikel pada suhu yang tinggi akan bergerak lebih cepat
dibandingkan dengan suhu yang rendah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya
tumbukan antara partikel zat pelarut dengan partikel zat terlarut.
2)
Volume
Pelarut
Pada saat kita melarutkan 2 sendok
gula kedalam 100 mL air, dan 2 sendok gula kedalam 500 mL air, maka gula
tersebut akan lebih cepat larut dalam 500 mL air, mengapa demikian? Semakin
besar volume pelarut, maka jumlah partikel pelarut akan semakin banyak. kondisi
ini memungkinkan lebih banyak terjadinya tumbukan antara zat pelarut dengan zat
terlarut, sehingga zat padat pada umumnya akan lebih cepat larut.
3)
Ukuran
Zat Terlarut
Apabila kita melarutkan 2 sendok gula
pasir kedalam 100 mL air, dan 1 sendok gula batu kedalam 100 mL air, mengapa
yang lebih cepat larut adalah 2 sendok gula pasir?. Hal ini karena gula pasir
halus memiliki ukuran partikel yang lebih kecil sehingga memiliki permukaan
sentuh yang lebih luas dibandingkan gula batu. Jadi, makin kecil ukuran zat
terlarut, makin besar kelarutan zat tersebut.
4)
Jenis
zat terlarut
5)
Jenis
Pelarut
4. Cabang-Cabang
Ilmu Fisika
Cabang-Cabang ilmu fisika sangat
banyak, antara lain adalah:
a. Mekanika adalah
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas
dua bagian, yaitu Kinematika dan Dinamika.
-
Kinematika
membahas bagaimana suatu objek dapat bergerak tanpa menyelidiki sebab-sebab apa
yang menyebabkan suatu objek dapat bergerak
-
Dinamika
mempelajari bagaimana suatu objek dapat bergerak dengan menyelidiki
penyebabnya.
b. Mekanika Kuantum adalah cabang dasar
fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom.
c. Mekanika Fluida adalah cabang ilmu
fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas).
d. Elektronika adalah ilmu yang
mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol
aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat seperti
komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.
e. Teknik Elektro atau Teknik Listrik
adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
f. Elektrostatis adalah ilmu yang
mempelajari tentang listrik statis
g. Elektrodinamis adalah ilmu yang
mempelajari tentang listrik dinamis.
h. Bioelektromagnetik adalah disiplin
ilmu yang mempelajari tentang fenomena listrik, magnetik, dan elektromagnetik
yang muncul pada jaringan makhluk hidup
i. Termodinamika adalah kajian tentang
energi atau panas yang berpindah
j. Fisika Inti adalah ilmu fisika yang
mengkaji atom/bagian-bagian atom
k. Fisika Gelombang adalah cabang ilmu
fisika yang mempelajari tentang gelombang
l. Fisika Optik (Geometri) adalah ilmu
fisika yang mempelajari tentang cahaya
m. Kosmografi/Astronomi adalah ilmu yang
mempelajari tentang berbintangan dan benda-benda angkasa
n. Fisika Kedokteran (Fisika Medis)
membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran (medis),
diantaranya:
-
Biomekanika
meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh
-
Bioakuistik
(bunyi dan efeknya pada sel hidup/ manusia)
-
Biooptik
(mata dan penggunaan alat optik)
-
Biolistrik
(sistem listrik pada sel hidup terutama pada jantung manusia.
o. Fisika Radiasi adalah ilmu fisika
yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau
melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
p. Fisika lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. beberapa di antaranya
antara lain:
-
Fisika
tanah dalam/Bumi
-
Fisika
tanah permukaan
-
Fisika
udara
-
Hidrologi
-
Fisika
gempa (seismografi fisik)
-
Fisika
laut (oseanografi fisik)
-
Meteorologi
-
Fisika
awan
-
Fisika
Atmosfer
q. Geofisika adalah perpaduan antara
ilmu fisika, geografi, kimia, dan matematika. Dari segi Fisika yang dipelajari
adalah:
-
Ilmu
gempa atau Seismologi yang mempelajari tentang gempa
-
Magnet
bumi
-
Gravitasi
termasuk pasang surut dan anomali gravitasi bumi
-
Geo-Elektro
(aspek listrik bumi), dll.
5.
Hubungan Fisika dengan Ilmu
Pengetahuan Lain
Fisika merupakan ilmu yang sangat
fundamental diantara semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia,
susunan molekul dan cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi
yang lain menggunakan metode penerapan hukum-hukum Fisika. Biologi juga harus
bersandar ketat pada ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang
berlangsung pada makhluk hidup.
Tujuan mempelajari Ilmu Fisika adalah
agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti
interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan mengenai
fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas beberapa
bidang, hukum fisika berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang
fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama apabila di tinjau dari bidang
fisika lain.
Selain itu, konsep-konsep dasar
fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika itu sendiri, tetapi juga
mendukung perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjang riset
murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya menggunakan
metode-metode gravimetri, akustik, listrik dan mekanika. peralatan modern di
rumah-rumah sakit menerapkan prinsip ilmu fisika dan Ahli-ahli astronomi
memerlukan optik spektografi dan teknik radio.
6.
Pengukuran, Besaran dan Dimensi
Pengukuran
Dalam ilmu fisika pengukuran dapat
dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan jelas,
misalnya; pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
misalnya; pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
-
Pengukuran
Langsung
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
-
Pengukuran
tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.
Satuan
Pengukuran selalu dibuat relatif
terhadap satuan tertentu.
Sistim satuan yang dipakai sekarang adalah sistim Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis Le Systeme International D’Unites ) dan sistim Inggris.
Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu :
sistim MKS(meter-kilo-sekon) dan sistim CGS(centi-gram-sekon)
Sistim satuan yang dipakai sekarang adalah sistim Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis Le Systeme International D’Unites ) dan sistim Inggris.
Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu :
sistim MKS(meter-kilo-sekon) dan sistim CGS(centi-gram-sekon)
Sistim Panjang
Massa Waktu
MKS m kg s
CGS cm g s
MKS m kg s
CGS cm g s
Besaran
Pengertian Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang
dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
1. dapat
diukur atau dihitung
2. dapat
dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai
satuan
Bila ada satu saja dari syarat
tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai
besaran.
Besaran berdasarkan cara
memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
1. Besaran Fisika yaitu
besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka
harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran
fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non
Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh
besaran non fisika adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi
2:
1. Besaran
Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli
fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa
(kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan
Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh
dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan
ditetapkan terlebih dahulu.
2. Besaran
Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada
banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa,
panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang,
dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh
dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu
dan diturunkan dari besaran pokok.
Dimensi
Dimensi menyatakan sifat fisis dari
suatu besaran . Atau dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran
pokok, seperti terlihat dalam tabel 1. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek
rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama
pada kedua ruas .
Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu besar jika dipakai satuan diatas. Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.
Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu besar jika dipakai satuan diatas. Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.
Dimensi Besaran
Dimensi besaran diwakili dengan
simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass), panjang (length) dan waktu
(time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi
Primer meliputi M (untuk satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T
(untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran
Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2 atau
dimensi Percepatan : L T-2.
Catatan :
Semua besaran fisis dalam mekanika
dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi Primer) yaitu panjang,
massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang diturunkan
dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapatDimensi Primer dan Dimensi
Sekunder yang diturunkan dari Dimensi Primer.
Manfaat Dimensi dalam Fisika antara
lain :
dapat digunakan untuk membuktikan dua
besaran sama atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang
sama atau keduanya termasuk besaran vektor atau scalar dapat digunakan untuk
menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar dapat digunakan untuk
menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis
tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Satuan dan dimensi suatu variabel
fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan
perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang
dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi
besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat
dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini
disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi
antarlambang dimensi.