MATEMATIKA DAN ILMU
ALAMIAH DASAR
BAB IV
Kehidupan di Bumi
1.
Teori tentang Asal Usul Adanya
Kehidupan di Bumi
a.
Hidup
Dari Tuhan Datangnya
Pendapat semacam ini kita kenal
sebagai penciptaan khusus atau special creation yang mengandung pengertian
bahwa tuhan langsung turun tangan, kemudian menciptakan hidup diatas bumi.
b.
Terori
Cosmozoa
Pendapat iini meyatakan bahwa suatu
benda telah menyebarkan benda hidup dan benda hidup itu merupkan suatu
partikel-partikel kecil.
c. Teori Pfluger
Teori ini berpendapat bahwa
bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali.
Kemudian dari bahan yang mengandung
karbon (C) dan Nitrogen (N) terbantuk senyawa (CN). Senyawa itu dapat
terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein
pembentuk protoplasma yang akan menjadi makluk hidip.
d.
Terori
Moore
Teori ini menyatakan bahwa hidup
dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumimelalui
pendinginan melalui suatu proses yang komples dalam larutan yang labil. Bila
fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup itu.
e.
Teori
allen
Pendapat ini menyatakan pada saat
keadaan berdifusi bumi ini seperti keadan sekarang. Beberapa reaksi terjadi
yaituenergi yang dating dari sinar matahari diserap zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dari materi – materi. Interaksi antara Nitrogen (N)
, karbo (C) , hydrogen (H) Oksigen (O) dan sulfur (S) yang terdapat pada
genangan air di muka bumi yang akan menimbulkan protoplasma benda hidup.
f.
Generatio
Spontanea
Aristoteles menngemukakan bahwa hidup
ini bermula dari benda mati yang secara tiba2 menjadi jasad hidup.
g.
Omne
vivum Ex Ovo
Paham abiogenesis ditentang oleh seorang biolog bangsa Italia yang bernama Francesco Redi (1626-1697). Dia membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus tersebut.
Paham abiogenesis ditentang oleh seorang biolog bangsa Italia yang bernama Francesco Redi (1626-1697). Dia membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus tersebut.
h.
Omne
ovum ex vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli dari Italia melalui percobaannya terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik (mikroorganisme) yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Apabila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, akan terjadi pembusukan. Ia menyimpulkan bahwa adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu, maka muncul teori omne ovum ex vivo atau telur berasal dari makhluk hidup.
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli dari Italia melalui percobaannya terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik (mikroorganisme) yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Apabila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, akan terjadi pembusukan. Ia menyimpulkan bahwa adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu, maka muncul teori omne ovum ex vivo atau telur berasal dari makhluk hidup.
i.
Omne
vivun ex vivo.
Louis Pateur (1822-1895), sarjana
kimia Perancis, melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai
mikroorganisme. Akhirnya, dia dapat menunjukkan bahwa harus ada kehidupan
sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru. Teori ini disebut omne vivum ex vivo
yang disebut juga teori biogenesis dengan konsep dasar bahwa kehidupan itu
berasal dari kehidupan juga. Dengan teori itu, teori agiogenesis ditinggalkan
orang. Sebenarnya, teori ini belum menunjukkan asal mula kehidupan, tetapi
merupakan perkembangan.
j.
Teori
urey
Ahli biokimia berkebangsaan Rusia
(1894) A.l. Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat
kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dia mengemukakan bahwa asal
mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi serta
atmosfirnya.
Atmosfir bumi mula-mula memiliki air,
CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari
berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan
menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa – senyawa ini membentuk
semacam campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas;
yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup
tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. PrimodiaL soup ini
melakukan sintesis dan berakumulasi membentuk molekul. organik kecil atau
monomer. misalnva asam amino dan nukleotida.
k.
Teori
oparin – Haldane
A.I. Oparin adalah ahli biologi
berkebangsaan Rusia. Pada tahun 1924 ia mempublikasikan pendapatnya tentang
asal mula kehidupan. Dia menyatakan bahwa makhluk hidup terjadi dari senyawa
kimia, dan pada waktu itu di
atmosfer belum ada oksigen bebas. Pendapat Oparin mendapat dukungan dari J.B.S. Haldane ahli biologi berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1936 Opari berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul di dalam lautan yag panas. Lautan yang terbentuk pada mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik, yaitu sebagai bahan pembentuk sel. Pendapat Oparin, Haldane dan Harold Urey, dapat dipandang sebagai hipotesis yang menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup.
Pada tahun 1953 hipotesis tentang evolusi kimia tersebut mendapat dukungan oleh Stanley Miller, seorang mahasiswa Amerika di bawah bimbingan Harold Urey, dia membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi amonia, metana, air, dan hidrogen. Kemudian, bahan di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang diduga merupakan bahan dasar kehidupan.
atmosfer belum ada oksigen bebas. Pendapat Oparin mendapat dukungan dari J.B.S. Haldane ahli biologi berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1936 Opari berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul di dalam lautan yag panas. Lautan yang terbentuk pada mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik, yaitu sebagai bahan pembentuk sel. Pendapat Oparin, Haldane dan Harold Urey, dapat dipandang sebagai hipotesis yang menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup.
Pada tahun 1953 hipotesis tentang evolusi kimia tersebut mendapat dukungan oleh Stanley Miller, seorang mahasiswa Amerika di bawah bimbingan Harold Urey, dia membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi amonia, metana, air, dan hidrogen. Kemudian, bahan di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang diduga merupakan bahan dasar kehidupan.
2.
Teori Biogenesis dan Abiogenesis
Pasca aufklarung, pembuktian teori
abiogenesis banyak dilakukan. Para ahli berlomba-lomba membuktikan kebenaran
teori abiogenesis meski selalu menemui jalan buntu. Pembuktian itu dilakukan
oleh sedikitnya 3 ahli biologi masa itu yang diantaranya Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
a.
Francesco Redi (1626-1697) yang merupakan ahli
Biologi dari Italia, membuktikan ketidakbenaran teori yang menyatakan kehidupan
berasal dari benda mati. Pembuktian ini dilakukan dengan meletakan 3 kerat
daging ke dalam 3 buah toples kaca dengan perlakuan berbeda. Toples kaca
pertama diisi sekerat daging, lalu ditutup menggunakan penutup yang sangat
rapat, toples ke dua ditutup menggunakan kain kasa, sedangkan toples ke
dibiarkan tetap terbuka. Asal Usul Kehidupan Menurut Teori Biologi Francesco
Redi Setelah beberapa hari, perbedaan dari ke tiga toples tersebut sangat
tampak. Dalam toples pertama tidak terdapat lalat atau belatung, toples ke dua
terdapat belatung pada jaring kain kasa, tapi tidak ada belatung atau lalat
pada daging, sedangkan dalam toples ke tiga, lalat dan belatung mengerubuti daging
yang membusuk. Dari percobaan ini, Redi menarik kesimpulan bahwa belatung dan
lalat tidak mungkin sekonyong-konyong terbentuk dari daging yang membusuk saja,
tetapi berasal dari telur lalat yang tertinggal pada daging dan kain kasa saat
lalat hinggap. Dengan percobaan itu pula Redi menyatakan bahwa telur merupakan
asal usul kehidupan (comne vivum ex ovo).
b.
Lazzaro Spallanzani (1729-1799) yang juga merupakan ahli
biologi dari Italia, membuktikan ketidakbenaran teori abiogenesis dengan
menggunakan air kaldu yang diisikan pada dua buah labu erlenmeyer. Labu pertama
diisi air kaldu kemudian dibiarkan tetap terbuka, sedangkan labu kedua diisi
air kaldu, kemudian ditutup dengan rapat. Setelah beberapa hari kemudian, air
kaldu dalam labu pertama berubah menjadi keruh dengan bau tidak enak, sedangkan
air kaldu pada labu ke dua tidak mengalami perubahan apapun. Dari percobaan
tersebut, Spallanzani menarik kesimpulan bahwa mikroba pembusuk yang membusukan
air kaldu dalam labu pertama bukanlah berasal dari air kaldu, melainkan dari
mikroba yang sebelumnya terdapat di udara yang masuk ke dalam labu. Buktinya,
bila labu ditutup rapat pembusukan air kaldu tidak terjadi. Dengan percobaan
itu pula Spallanzani menyatakan bahwa asal usul kehidupan dimulai dari telur
(omne ovum ex vivum).
c.
Louis Pasteur (1822-1895) yang merupakan ahli
biologi Perancis, membuktikan ketidakbenaran teori abiogenesis melalui
eksperimen dengan berbagai jenis jasad renik. Eksperimen dilakukan dengan
meletakan air kaldu yang sudah dipanaskan ke dalam tabung leher angsa (leher
yang meski corongnya terbuka tapi udara tidak bisa masuk). Air kaldu tersebut
didiamkan selama beberapa waktu namun bakteri tidak dapat membusukannya. Baru
setelah tabung dimiringkan hingga kaldu mencapai ujung corong, bakteri pembusuk
dapat membusukan air kaldu. Dengan percobaan itu, Pasteur menyatakan bahwa asal
usul kehidupan dimulai dari kehidupan sebelumnya (omne vivum ex vivum). Asal
Usul Kehidupan Menurut Teori Biologi Louis Pasteur Dari hasil
percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani, dan Pasteur itulah
teori asal usul kehidupan berasal dari kehidupan (biogenesis) mulai berkembang,
seiring dengan itu pula teori abiogenesis pun mulai ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar