MATEMATIKA DAN ILMU
ALAMIAH DASAR
BAB II
Metode Ilmiah
1.
Perbedaan Pengetahuan Ilmiah dan Non
Ilmiah
a.
Ilmu Pengetahuan Ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal dari luar
diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah.
Contoh:
Kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu.
Contoh:
Kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu.
b.
Ilmu Pengetahuan Non Ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap
ide di alam pikiran manusia secara deduktif dan analitik.
Contoh:
Pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika dan sebagainya.
Contoh:
Pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika dan sebagainya.
2.
Langkah-Langkah Operasional Metode
Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara
sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan
secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan
secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah
sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah
Berpikir
ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan
penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode
ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut,
kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana
mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya
sendiri belum dirumuskan?
b. Merumuskan hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat
memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali
pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat
penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan
peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini
dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
c. Mengumpulkan data
Pengumpulan
data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam
metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang
sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis
yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode
ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
d. Menguji hipotesis
Sudah
disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan
yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses
pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti
tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak
hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti
harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf
signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan
terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi
berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu
sendiri.
e. Merumuskan kesimpulan.
Langkah
paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang
telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk
kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis
data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap
cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan
temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan
rumusan masalah yang diajukannya.
3.
Keunggulan dan Keterbatasan serta
Peranan Metode Ilmiah dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Keunggulan metode ilmiah, antara
lain; mencintai kebenaran yang objektif dan bersikap adil, kebenaran ilmu yang
absolute sehingga dapat dicari terus menerus, mengurangi kepercayaan pada
tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan lain-lain. Sedangkan keterbatasan
metode ilmiah adalah ketidak sanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan
membuat kesimpulan yang berkenaan dengan baik buruk atau system nilai dan juga
tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar